1.3 Profesi Quality Assurance
Di era digital saat ini, hampir seluruh produk dan layanan berbasis teknologi, seperti aplikasi perbankan, platform e-commerce, serta layanan transportasi daring, sangat bergantung pada kualitas perangkat lunak yang digunakan. Namun demikian, tidak semua produk digital langsung sempurna pada saat peluncuran. Di sinilah peran Quality Assurance atau QA menjadi sangat penting.Quality Assurance bukan sekedar bertugas menemukan bug, tetapi QA juga bertanggung jawab memastikan bahwa setiap tahapan dalam proses pengembangan perangkat lunak menghasilkan output yang sesuai dengan standar kualitas, memenuhi kebutuhan pengguna, dan tidak menimbulkan risiko terhadap keberlangsungan bisnis. Dalam praktik industri, kegagalan perangkat lunak dapat menyebabkan kerugian yang signifikan, baik dari segi finansial maupun reputasi organisasi.
Quality Assurance bukan sekedar bertugas menemukan bug, tetapi QA juga bertanggung jawab memastikan bahwa setiap tahapan dalam proses pengembangan perangkat lunak menghasilkan output yang sesuai dengan standar kualitas, memenuhi kebutuhan pengguna, dan tidak menimbulkan risiko terhadap keberlangsungan bisnis. Dalam praktik industri, kegagalan perangkat lunak dapat menyebabkan kerugian yang signifikan, baik dari segi finansial maupun reputasi organisasi.
Dalam praktik industri, kegagalan perangkat lunak dapat menyebabkan kerugian yang signifikan, baik dari segi finansial maupun reputasi organisasi.
Topik ini penting untuk dipelajari karena pemahaman yang benar mengenai profesi QA akan membuka wawasan bahwa QA bukanlah pekerjaan yang hanya berkaitan dengan pengujian teknis, melainkan profesi strategis yang menjembatani kepentingan pengguna, tim pengembang, dan tujuan bisnis. QA merupakan bagian integral dalam menciptakan produk digital yang andal, aman, serta siap digunakan oleh publik.
Sebelum masuk lebih jauh ke materi, yuk mulai dengan beberapa pertanyaan reflektif untuk membantumu memahami peran penting QA dalam pengembangan perangkat lunak:
Pernahkah kamu menggunakan aplikasi yang tiba-tiba mengalami kesalahan, tertutup secara otomatis, atau memberikan hasil yang tidak sesuai harapan?
Menurutmu, siapa yang seharusnya bertanggung jawab ketika sebuah fitur tidak berjalan sebagaimana mestinya setelah aplikasi diluncurkan?
Apakah peran QA hanya dimulai setelah seluruh aplikasi selesai dikembangkan?
Bagaimana kamu dapat memastikan bahwa suatu produk digital benar-benar siap untuk digunakan oleh pengguna?
Digiers, sebelum memulai pembelajaran, mari kita pahami terlebih dahulu capaian yang ingin diraih dalam topik ini. Berikut adalah tujuan pembelajaran yang menjadi panduan dalam proses belajar:

Subtopik 1.3.1 Jenis QA dan Jalur Karier
⬛ Peran & Tanggung Jawab SQA
Gambar 1.3.1 Software Testing
Sumber Gambar: sjinnovation.com
Seorang Software Quality Assurance (SQA) Engineer bertanggung jawab untuk memastikan kualitas produk atau layanan perangkat lunak. Berikut adalah rincian peran dan tanggung jawab utama seorang SQA Engineer:
Tugas Utama SQA Engineer
1. Mengembangkan dan Mengimplementasikan Test Plan, Test Case, dan Test Script
● Membuat strategi pengujian yang mencakup semua fungsi utama software.
● Menyusun skenario dan skrip pengujian, baik secara manual maupun otomatis, agar software memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
2. Meninjau Requirement & Spesifikasi
● Memeriksa kelengkapan dan keakuratan spesifikasi serta dokumen kebutuhan (requirement) software.
● Memastikan bahwa requirement jelas, terukur, dan dapat diverifikasi melalui pengujian.
3. Mendesain dan Mengeksekusi Pengujian Manual & Otomatis
● Merancang dan menjalankan pengujian secara manual untuk fitur-fitur yang belum bisa diotomatisasi.
● Membuat dan menjalankan automated testing untuk meningkatkan efisiensi dan cakupan pengujian, seperti pengujian regresi dan performa.
4. Identifikasi, Pelaporan, dan Pelacakan Defect
● Mendeteksi bug pada perangkat lunak selama pengujian.
● Mendokumentasikan dan melaporkan temuan bug secara detail ke tim pengembangan.
● Melacak penanganan defect hingga selesai dan terverifikasi.
Tanggung Jawab Lain SQA Engineer
1. Kolaborasi dengan Developer dan Stakeholder
● Bekerja sama dengan developer untuk memahami fitur dan cara kerja aplikasi.
● Diskusi bersama stakeholder (misal: product owner, user, project manager) untuk memperjelas requirement dan solusi.
2. Partisipasi dalam Code Review
● Turut serta dalam sesi code review guna mengidentifikasi potensi defect sejak dini dan memberikan masukan untuk perbaikan kode.
3. Memberikan Rekomendasi untuk Peningkatan Proses
● Menyampaikan saran untuk meningkatkan proses pengembangan perangkat lunak agar lebih efisien dan efektif.
● Proaktif dalam menemukan peluang automasi atau perbaikan pada alur kerja QA.
4. Mendokumentasikan Hasil Pengujian dan Defect
● Menjaga catatan hasil pengujian, laporan defect, serta dokumentasi test case secara rapi dan mudah diakses oleh tim.
Peran SQA Engineer bukan hanya menemukan bug, tetapi juga berperan dalam perbaikan berkelanjutan proses pengembangan perangkat lunak demi menghasilkan produk yang lebih stabil, aman, dan sesuai kebutuhan pengguna.
⬛ Jenis-Jenis QA
Dalam dunia Quality Assurance (QA) Engineering, terdapat berbagai spesialisasi yang memungkinkan para profesional untuk fokus pada aspek yang berbeda dari kualitas perangkat lunak. Berikut beberapa tipe QA Engineer yang umum, beserta deskripsi tugas dan keahlian utamanya:
Gambar 1.3.2 Manual Testing vs Automated Testing
1. Manual QA Tester
● Melakukan pengujian perangkat lunak secara manual tanpa menggunakan alat otomatisasi.
● Membuat dan menjalankan test case, mendokumentasikan defect, serta memverifikasi perbaikan bug.
● Membutuhkan ketelitian tinggi dan pemahaman terhadap perilaku pengguna akhir.
● Penting di tahap awal pengembangan serta ketika otomasi tidak memungkinkan atau terlalu mahal.
2. Automation QA Engineer
● Mengembangkan skrip dan framework pengujian otomatis.
● Membutuhkan kemampuan pemrograman untuk menulis kode yang menjalankan pengujian otomatis.
● Bekerja erat dengan tim developer untuk mengintegrasikan pengujian ke proses continuous integration & deployment (CI/CD).
● Sangat diperlukan di lingkungan pengembangan yang cepat seperti Agile dan DevOps.
3. Performance QA Engineer
● Memastikan aplikasi mampu bekerja dengan andal, responsif, dan skalabel di berbagai kondisi.
● Mendesain serta menjalankan pengujian performa (misal: load test, stress test) untuk mengidentifikasi bottleneck sistem.
● Memiliki pengetahuan tentang arsitektur sistem, jaringan, dan manajemen sumber daya.
● Esensial untuk aplikasi dengan kebutuhan performa tinggi, misal e-commerce, game, dan enterprise software.
4. Security QA Engineer
● Fokus pada penemuan kerentanan dan perlindungan aplikasi terhadap serangan.
● Melakukan audit keamanan, risk assessment, dan penetration testing.
● Mengintegrasikan keamanan selama proses pengembangan dengan pengetahuan mendalam tentang prinsip keamanan dan teknik hacking.
● Peran sangat penting untuk aplikasi yang menangani data sensitif dan membutuhkan kepatuhan regulasi data.
5. QA Analyst
● Bertanggung jawab atas strategi pengujian secara umum serta perbaikan proses QA.
● Menganalisis requirement, menyusun test plan, dan memonitor implementasi pengujian oleh tim QA lain.
● Menjadi penghubung antara QA, manajer produk, dan stakeholder lain untuk memastikan tujuan bisnis selaras dengan kualitas produk.
● Kuat dalam analisa dan optimalisasi proses QA.
6. Mobile QA Engineer
● Spesialis dalam pengujian aplikasi mobile, memperhatikan keragaman OS, ukuran layar, dan konfigurasi hardware.
● Mahir menggunakan tools dan emulator khusus mobile serta melakukan pengujian pada perangkat fisik.
● Memastikan aplikasi mobile memberikan pengalaman pengguna yang konsisten dan berkualitas, memperhatikan aspek seperti touch interface, konektivitas, serta konsumsi baterai.
● Peran ini semakin vital seiring pertumbuhan pasar aplikasi mobile yang pesat.
Masing-masing tipe QA Engineer memiliki keahlian, tools, dan metode kerja yang unik. Spesialisasi peran ini memberikan fleksibilitas bagi profesional QA menyesuaikan karier sesuai minat dan keahlian, serta berkontribusi besar pada kualitas dan keberhasilan produk perangkat lunak di berbagai industri.
⬛ Karier di Bidang Software Quality Assurance (SQA)
Gambar 1.3.3 Career Path SQA
Lingkup dan Aktivitas Harian QA Engineer Berdasarkan Tingkat Pengalaman
1. Entry-Level QA Engineer (Tingkat Pemula)
Pada tahap awal karir, QA Engineer biasanya fokus pada pelaksanaan pengujian yang sudah direncanakan dan mempelajari dasar-dasar kualitas perangkat lunak. Aktivitas harian mereka meliputi:
● Menjalankan test case sesuai instruksi dan melaporkan hasil pengujian.
● Mencatat dan mendokumentasikan defect dengan lengkap, termasuk deskripsi dan bukti pendukung.
● Memahami siklus hidup pengembangan perangkat lunak (SDLC) dan metodologi QA yang digunakan.
● Mengikuti daily stand-up meeting serta diskusi tim untuk koordinasi dan pembaruan status.
● Membantu dalam pemeliharaan lingkungan pengujian dan data uji (test data).
● Terus belajar melalui pelatihan, bimbingan (mentorship), dan pengalaman langsung
2. Mid-Level QA Engineer (Tingkat Menengah)
QA Engineer di tingkat menengah sudah mulai mengambil tanggung jawab lebih besar dan biasanya mulai mengkhususkan diri, misalnya di automation testing, performance testing, atau security testing. Aktivitas harian mereka antara lain:
● Mendesain dan mengembangkan test case untuk fitur dan fungsi baru perangkat lunak.
● Menerapkan dan memelihara skrip otomasi pengujian untuk meningkatkan efisiensi.
● Mengidentifikasi, menganalisis, dan melacak bug hingga terselesaikan.
● Berkolaborasi dengan tim pengembang untuk memastikan standar kualitas terpenuhi.
● Ikut serta dalam code review dan memberikan masukan terkait isu kualitas kode.
● Berkontribusi dalam peningkatan proses QA dan pengembangan alat bantu pengujian.
3. Senior QA Engineer (Tingkat Senior)
QA Engineer senior berperan strategis dan memimpin upaya kualitas. Mereka terlibat dalam perencanaan, pengambilan keputusan, serta pendampingan tim yang lebih junior. Tanggung jawab dan aktivitas harian mereka meliputi:
● Memimpin pengembangan dan implementasi strategi pengujian yang komprehensif.
● Mengelola proyek pengujian penting dan mengkoordinasikan tim lintas fungsi (cross-functional teams).
● Menetapkan metrik kualitas dan menerapkan best practices dalam quality assurance.
● Melakukan root cause analysis atas defect yang muncul di produksi dan menginisiasi perbaikan proses.
● Mendorong adopsi dan penggunaan alat serta teknologi pengujian terbaru.
● Membimbing dan menjadi mentor bagi QA Engineer tingkat pemula dan menengah, mendukung pengembangan profesional mereka.
Seiring bertambahnya pengalaman, lingkup tanggung jawab QA Engineer semakin luas, dari eksekusi teknis sederhana hingga pengelolaan strategi dan pengembangan tim. Pemahaman terhadap tahapan ini penting untuk perencanaan pengembangan karir di bidang Quality Assurance.
Tantangan yang Mungkin Dihadapi dalam Karier SQA
- Mengikuti Perkembangan Cepat di Dunia Software Development
Dunia perangkat lunak sangat dinamis. SQA profesional harus terus belajar untuk mengikuti tools terbaru, teknologi baru, dan metode terbaik (best practices). Adaptasi yang cepat diperlukan agar keterampilan tetap relevan. - Mengelola Prioritas yang Berbeda-Beda
Seorang SQA harus mengatur berbagai tanggung jawab seperti membuat dan menjalankan rencana testing, mendokumentasikan bug, dan berkolaborasi dengan developer. Mengelola waktu dan prioritas menjadi hal krusial agar semua tugas selesai tepat waktu. - Bekerja dengan Deadline yang Ketat
Terutama di lingkungan Agile, fitur baru seringkali harus siap dalam waktu singkat. Profesional SQA harus mampu bekerja cepat dan efisien sambil tetap menjaga kualitas. - Menghadapi Perubahan Requirements yang Sering Terjadi
Seringkali requirements berubah di tengah proses pengembangan. SQA harus fleksibel dan cepat menyesuaikan rencana testing supaya tetap relevan dan menyeluruh. - Memastikan Kualitas Sistem Perangkat Lunak yang Kompleks
Menjamin kualitas software yang kompleks memerlukan pemahaman mendalam mengenai cara kerja sistem dan interaksinya dengan sistem lain. Ini juga melibatkan kemampuan analitis dan pemikiran kritis.
Software Quality Assurance adalah bidang karier dengan posisi yang krusial di industri teknologi. Posisi ini memungkinkan kamu berada di garis depan pengembangan perangkat lunak, memastikan setiap produk memenuhi standar kualitas tertinggi. Permintaan untuk QA Engineer yang terampil sangat kuat, karena perusahaan sadar akan peran vital QA dalam menjaga reputasi dan kepuasan pelanggan.
QA biasanya berkesempatan memiliki gaji yang kompetitif, peluang berkembang ke posisi seperti QA Lead, Test Manager, atau beralih ke bidang terkait seperti automation testing maupun software development. Fokus utama peran ini adalah pada ketelitian, perbaikan berkelanjutan, dan kolaborasi lintas tim, yang membuka kesempatan bekerja di berbagai industri, menjadikan karier ini stabil sekaligus fleksibel menyesuaikan perkembangan teknologi.
Seiring kemajuan teknologi yang semakin pesat, peran QA semakin dibutuhkan dan strategis, memberikan jaminan karier yang aman, berkembang, serta peluang aktualisasi diri yang luas dalam dunia teknologi.