Subtopik 1.3.2 Studi Kasus: QA Manual dalam fintech dan QA Automation pada e-commerce

Gambar 1.3.4 Manual Testing vs Automated Testing
Dalam dunia pengembangan perangkat lunak, Quality Assurance (QA) merupakan fungsi penting yang bertujuan untuk memastikan kualitas produk digital sebelum dirilis kepada pengguna. Namun, jenis pekerjaan dan pendekatan dalam QA sangat dipengaruhi oleh karakteristik industri tempat sistem tersebut dijalankan. Dua sektor industri yang memberikan kontras menarik dalam penerapan QA adalah fintech (teknologi keuangan) dan e-commerce (perdagangan elektronik).
⬛ Studi Kasus: Contoh Use Case QA Manual dalam Industri Fintech
Fintech merupakan sektor yang sangat diatur secara ketat dan sensitif terhadap keamanan serta ketelitian data. Aplikasi fintech biasanya mencakup fitur-fitur seperti:
● Transfer dana
● Pembayaran tagihan
● Pembukaan rekening digital
● Penarikan tunai tanpa kartu
● Pembelian reksa dana atau aset digital
Dalam sektor ini, pengujian manual tetap menjadi komponen utama karena berbagai alasan berikut:
● Kompleksitas regulasi: Banyak aplikasi harus memenuhi standar dari lembaga pengatur seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), atau lembaga internasional seperti ISO 27001.
● Risiko kesalahan yang tinggi: Kesalahan dalam jumlah saldo, duplikasi transaksi, atau pengiriman dana ke rekening yang salah dapat menimbulkan kerugian besar.
● Validasi visual dan penilaian manusia: Banyak fitur membutuhkan validasi berbasis persepsi, misalnya pengecekan SMS berisi OTP, tampilan invoice, atau format email yang sesuai.
Sebagai QA Manual, kamu tidak hanya bertugas menjalankan test case, tetapi juga menjadi garis pertahanan terakhir untuk memastikan bahwa logika bisnis, keamanan data, dan alur transaksi berjalan dengan benar.
Studi Kasus 1
QA Manual dalam Aplikasi Keuangan Digital – Pengujian Fitur “Isi Saldo melalui Virtual Account”
Sebuah aplikasi keuangan digital menyediakan fitur top up saldo melalui virtual account (VA). Pengguna akan mendapatkan nomor VA unik untuk melakukan transfer dana dari rekening bank ke akun mereka. Karena fitur ini berkaitan dengan transaksi keuangan nyata, maka diperlukan pendekatan pengujian manual yang cermat, bukan hanya melalui otomatisasi.
Tujuan Pengujian
● Memastikan bahwa nomor VA yang ditampilkan sesuai format dan standar perbankan.
● Memverifikasi bahwa saldo pengguna bertambah secara real-time setelah transfer berhasil.
● Menjamin tidak terjadi kesalahan seperti penggandaan (double top-up), keterlambatan pembaruan saldo, atau kesalahan pada histori transaksi.
● Menguji proses dengan variasi nominal: minimum, maksimum, dan nilai acak.
Langkah-Langkah Pengujian Manual
- Login sebagai pengguna terverifikasi
QA mengakses akun yang telah lolos proses verifikasi identitas (Know Your Customer atau KYC). - Pilih metode pengisian saldo melalui VA
QA memilih bank dari daftar yang tersedia dalam aplikasi. - Salin dan verifikasi nomor VA
Nomor VA dicek kesesuaiannya dengan pola tertentu, seperti awalan kode bank dan kombinasi nomor pengguna. - Simulasi transfer dana
QA menggunakan lingkungan sandbox atau melakukan simulasi transfer dari akun uji. - Periksa waktu proses saldo masuk
QA memastikan waktu masuk saldo tidak melebihi batas toleransi sistem, misalnya 1–2 menit. - Cek notifikasi dan histori transaksi
Sistem harus mengirimkan notifikasi, dan histori harus mencatat transaksi secara akurat. - Uji batas nominal ekstrem
Pengujian dilakukan dengan nilai seperti Rp10.000, Rp10.000.000, dan nilai acak seperti Rp10.123. - Simulasi kegagalan transaksi
Termasuk transfer ke VA yang salah, nominal melebihi batas, atau waktu di luar jam layanan.
⬛ Studi Kasus: Contoh Use Case QA Automation pada E-Commerce
E-commerce merupakan industri yang bergerak cepat, sangat dinamis, dan sangat bergantung pada teknologi dalam menjalankan berbagai proses seperti:
● Pencarian dan pemilihan produk
● Penambahan produk ke keranjang
● Proses checkout dan pembayaran
● Manajemen stok dan sistem pengiriman
Dengan siklus pengembangan yang cepat dan rilis fitur yang dilakukan secara berkala, pengujian manual menjadi kurang efisien untuk mendeteksi bug secara konsisten dan tepat waktu. Oleh karena itu, QA Automation menjadi pendekatan yang umum digunakan dalam proses pengujian pada industri e-commerce.
QA Automation melibatkan pemanfaatan alat (tools) dan skrip untuk melakukan pengujian secara otomatis. Beberapa keunggulan dari pendekatan ini antara lain:
● Efisiensi waktu: Pengujian regresi (regression test) yang membutuhkan waktu berjam-jam secara manual, dapat diselesaikan dalam hitungan menit menggunakan otomasi.
● Konsistensi hasil: Skrip otomasi tidak mengalami kelelahan, tidak terdistraksi, dan dapat dijalankan kapan pun dibutuhkan, termasuk di luar jam kerja.
● Integrasi dalam proses CI/CD: Pengujian otomatis dapat diselaraskan dengan proses deployment berkelanjutan, sehingga QA memiliki peran aktif dalam DevOps pipeline.
Studi Kasus 2
QA Automation dalam Sistem Perdagangan Digital – Pengujian Fitur “Checkout dengan Promo Otomatis”
Sebuah platform perdagangan digital menyediakan fitur promo otomatis saat pengguna melakukan proses checkout. Contohnya, sistem memberikan potongan harga jika total belanja melebihi jumlah tertentu, tanpa memerlukan kode voucher.
Karena skenario promo dapat berubah-ubah tergantung waktu, jenis produk, dan segmentasi pengguna, maka regresi pengujian otomatis menjadi penting untuk menjaga kestabilan fitur dalam setiap pembaruan sistem.
Tujuan Pengujian
● Memastikan promo otomatis muncul sesuai syarat dan ketentuan.
● Memverifikasi perhitungan diskon dilakukan dengan tepat.
● Memastikan promo tidak muncul pada kondisi yang tidak memenuhi syarat.
● Menguji berbagai kombinasi produk, jumlah pembelian, dan tipe pengguna.
Langkah-Langkah Otomatisasi
- Menyiapkan data uji
QA membuat akun pengguna dan produk dalam lingkungan pengujian. - Login pengguna secara otomatis
Skrip otomatis digunakan untuk masuk dengan akun uji. - Menambahkan produk ke keranjang
Skrip memilih produk, memasukkan ke keranjang, dan lanjut ke halaman checkout. - Mengaktifkan promo otomatis
Total belanja disesuaikan agar memenuhi ambang promo, lalu diverifikasi apakah diskon muncul. - Verifikasi harga akhir
Diskon dihitung dan dibandingkan dengan total harga pada tampilan checkout. - Uji skenario tanpa promo
Proses diulang dengan belanja di bawah ambang batas promo untuk memastikan promo tidak muncul. - Uji lintas perangkat dan browser
Skrip dijalankan di berbagai peramban dan resolusi untuk memastikan UI konsisten.
Integrasi CI/CD
Semua skrip dijalankan secara otomatis melalui pipeline CI/CD setiap hari, dan hasilnya ditampilkan dalam laporan pengujian.
RefleksiSetelah mempelajari berbagai jenis peran dalam Quality Assurance, coba renungkan pertanyaan berikut: Dari berbagai jenis QA yang telah dibahas, peran atau pendekatan mana yang menurut kamu paling sesuai dengan gaya kerja, ketertarikan, atau latar belakang kamu saat ini? Apakah kamu lebih tertarik pada pendekatan manual testing yang menekankan ketelitian dan observasi langsung, atau automation testing yang mengandalkan pemrograman dan efisiensi teknologi? Berikan alasanmu secara singkat. Refleksi ini bisa membantu kamu menentukan arah spesialisasi QA yang ingin kamu dalami ke depan. |